Home About Meeh Mai Vectors
Friday, December 22, 2006
Last Days On PSG
Gw ga ngerti, knapa gw baru sadar, betapa berharganya waktu bagi semua orang di dunia.

Dan itupun baru aja gw pikirin pas seminggu terakhir masa PSG. Dulu aja, pas hari² pertama PSG, gw pengin banget cepet²an balik ke skul. Ketemu ama anak² yang gila abis...

Balik ke dunia gw, balik ke segala suasana yang bisa bikin gw comfort, balik ke semua bullshit, dogshit, goatshit dan chickenshit yang selalu menghiasi di setiap hari gw.

Tapi yang namanya manusia, pasti pernah ngalamin yang namanya "manuver jalan pikiran" alias plin-plan.

Setelah gw tau betapa bersahabatnya lingkungan baru yang akan kudiami untuk sementara ini. Gw malah jadi betah n' ga pengin cepet² ninggalin semua ini.

Kalo gw flashback lagi, banyak bgt kenangan yang mungkin ga akan gw lupain.

Dimulai dari kedatangan gw ama Stephanie di Datel SBT. Pembimbing gw waktu itu,(sebut saja Om We) seremnya keren abis!

Baru kenal, ga pake mukadimah, ato basa-basi dikit kek, eh... langsung dikasi job bikin website, yang terus terang skema dan strukturnya tuh baru banget buat gw...

Gw paling inget waktu itu Om We serius banget wajahnya, "waduh... mampus gw" (pikiran gw waktu itu).

Akhirnya gw ama Stephanie barusaha keras untuk bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan yang baru, orang² yang baru dan job baru yang memusingkan ini, di hari pertama kedatangan kami.

Seiring berjalannya waktu, gw akhirnya tau kalo Om We tu sebenernya kakak kelas kami. Tapi sebenernya, ketimbang sebutan kakak, sangat tepat kalo disebut kakek kelas, hehehe...

Gimana enggak, Om We lulus SMK waktu gw masi TK B dulu.

Waduh, surprise banget waktu tau kalo Om We kakek kelas gw, padahal kalo dilihat dari wajah, gw yakin nggak akan ada yang kepikiran kalo beliau uda berkeluarga dan uda punya momongan.

Gw banyak banget belajar dari Om We, entah sadar ato enggak, Om We uda banyak banget ngajarin gw tentang pentingnya mencari tahu, kesabaran dalam bekerja, kehangatan antar sesama rekan kerja, n banyak lagi yang ga mungkin gw sebutin satu².

Tapi kebersamaan gw ama pembimbing gw yang satu ini cuman berjalan sampai Lebaran 2006. Soalnya beliau bakalan dimutasi dari Surabaya ke Bandung.

Selain kenangan bersama Om We, ada lagi kenangan pas ke Royal Plaza tiap malem ama temen² seperjuangan gw.

Bayangin, tiap malem ke Hypermart Royal Plaza buat apa coba?




Beli Air mineral!!!


he he he...


















Tapi gw ga menilai dari air mineral doang, tapi gw liat dari nilai ngécéng-nya. Soalnya banyak banget cewe yang lagi shopping dll di Royal Plaza, apalagi kalo malem minggu, wiiihhh.... cuci mataaa......


Tapi gw langsung aja malu, kalo cewe² itu liat barang bawaan gw yang cuman 2 tas kresek yang isinya 4 botol air mineral @ 1,5 lt.

Wew.


Selepas dari Royal Plaza, kami langsung 'nyusu', sebutan untuk nongkrong di kedai minuman dan makanan kecil. Tempatnya di depan divre, pinggir jalan. Cocok untuk melepas penat setelah berjalan dari Royal Plaza yang jaraknya kira² 1 km.

Hampir setiap malam saat PSG di Surabaya ini kami nyusu. Jadi sempet muncul argument,





"Yang paling ngangenin, susunya Bang Ari"

Padahal yang jualan tu namanya Bang Roni.


Entahlah, uda begitu banyak kenangan yang gw alamin. Gw sempat berharap suatu saat gw bisa ngalamin lagi hari² seperti itu. Tapi, kalo sebuah kenangan tentang suatu moment dapat terulang lagi, berarti akan ada kenangan kedua yang menggantikan moment itu. Dan akhirnya nilai berharga dari kenangan itu sendiri akan musnah.

Lebih baik gw terus menatap ke depan dengan harapan gw bakal ketemu ama kenangan baru yang mungkin lebih seru.



Waktu, ga akan pernah kembali lagi, n' ga akan pernah terulang.


















regards,

curnie at the last day of PSG


PS : Yang paling ngangenin, susunya Bang Ari...

Labels:

bikinan si penyu jam 08:52,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Wednesday, December 20, 2006
Teletubbies The Story
Suatu hari, di atas bukit nan jauh, Teletubbies sedang bermain. Pada saat ke-4 teletubbies saling berpelukan dengan mesra, tiba² ada serombongan alien menyerang Bukit Nan Jauh.

Para teletubbies spontan melepas pelukan mesra mereka dan segera berlari menuju rumah tubbie, tapi karena kebanyakan makan pudding tubbie, dan tidak siap akan adanya serangan ambush, si Poh terlambat melarikan diri...

Dan, jadilah dia diculik dan dibawa ke planet milik alien yang menyerang mereka...
Dengan setengah panik, akhirnya Tinky Winky, Dipsy & Lala berusaha menolong Poh. Tapi mereka bingung harus naik apa untuk pergi ke luar angkasa.

Setelah berpikir tujuh hari tujuh malam, akhirnya diputuskan mereka akan membongkar Nunu si robot pembersih untuk dijadikan pesawat ruang angkasa...
Akan tetapi komponen pada Nunu hanya cukup untuk membuat pesawat dengan 2 penumpang saja.

Karena stress, Tinky Winky menendang pesawat itu sampai terbalik dan lama kelamaan berubah menjadi bukit yang di kemudian hari dinamakan "Bukit Tangkuban Nunu".

Melihat saudaranya stress berat, Dipsy menjadi gila dan hendak membunuh Lala. Tapi karena ketakutan, akhirnya Lala lari dari rumah. Dan tinggal lah Dipsy bersama Tinky Winky.

Masih terganggu akan pikirannya, Dipsy sekarang berusaha membunuh Tinky Winky. Setelah bergulat mati²an ala pegulat WWE SmackDown!, Dipsy harus mengaku kalah karena kekuatan Tinky Winky lebih besar. Agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, Tinky Winky memutuskan untuk memotong tangan dan kaki Dipsy, sehingga Dipsy terlihat seperti boneka salju berwarna hijau.

Tak lama kemudian Dipsy menghembuskan napasnya yang paling akhir.

Melihat itu, Tinky Winky merasa sangat bersalah karena menyebabkan kematian Dipsy. Akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Dipsy. Ya, dia ingin mengakhiri hidupnya. Tapi Tinky Winky tidak ingin mati dengan cara yang biasa. Dia ingin mati dengan membawa serta semua yang ada di sekitar rumah Tubbie. Dia berpikir keras...

Dengan kecerdasan intelektualnya, dan juga didukung kecanggihan IT saat itu, akhirnya Tinky Winky berhasil menciptakan sebuah bom nuclear yang memiliki daya hancur sebesar 18.786.874,649 kiloton, tidak kurang tidak lebih.

Singkat cerita, Tinky Winky sudah menjalankan rencananya untuk bunuh diri bersama dengan seluruh Bukit Nan Jauh. Tapi di luar dugaan, bomb itu telah menghancurkan separo dari planet bumi.

Di saat yang sama, Lala yang telah lari dari rumah, kini telah sampai di negeri lain, yang mana dia terluntang-lantung hidupnya. Hanya bisa menangis saat melihat kampung halamannya hancur tidak memiliki rupa lagi.

Karena tidak ada bekal dan modal. Akhirnya dia melacurkan diri dan hidup di jalan yang gelap. Sampai diberitakan terakhir Lala ditemukan tewas di sebuah hotel, yang disinyalir, dia tewas karena Over Dosis narkotika.

Dari kesaksian pihak hotel, didapat informasi bahwa pada malam kejadian, Lala datang bersama seorang pria berinisial F, seorang suster berinisial M, dan seorang pria yang tidak diketahui identitasnya hingga kini.

Di sekujur tubuh Lala ditemukan 25 tusukan jarum, yang ditengarai sengaja disuntikkan oleh suster M kepada tubuh Lala.

Hingga saat ini, F masih buron dan masih dicari keberadaannya oleh polisi.


Di lain galaksi, lain planet, lain populasi namun pada saat yang sama.

Poh yang dahulu kala diculik oleh alien, kini telah diangkat menjadi raja planet itu. Dia sangat berkuasa, Dia yang mengatur segala sesuatu yang ada di planet itu.

Poh yang dijuluki "Si Raja Merah Terdahulu" memiliki 7 orang istri dan 14 orang selir. Hidup bahagia selama dia berkuasa di planet yang hingga kini masih misterius namanya.

Dan Poh meninggal dengan tenang pada usia 98 tahun. Diiringi tangis seluruh antero planet itu.


The End.







regards,

curnie da story_teller


NB : Seluruh cerita di atas merupakan asli karangan dan imajinasi penulis, apabila ada kesamaan nama, atau tempat, itu sungguh² gak sengaja, bro!!!

Labels:

bikinan si penyu jam 15:15,   terus yang nyumpahin ada 4 orang
Balada Toilet Masjid
Toilet itu berada di bagian paling dalam pada tempat wudhu di masjid At-Takhobbar Telkom. Selama PSG di sini, kira² sudah 4 kali gw make toilet itu. Pakenya pun terpaksa, mungkin gara² pagi harinya ga sempet boker (bahasa slang yang berarti buang air besar, Red.) ato emang uda 3 hari ngga boker, hehehe...

Toilet ini berukuran kira² 2x2 meter, cuman ada sebuah kloset, dilengkapi sebuah ember, gayung, lengkap ama kran air. Udah lebih dari cukup, buat gw.

Selama 4x memakai toilet ini, sialnya, 2x agw hampir mampus gara² malu. Pasalnya, toilet itu ga ada kuncinya, cuma ditutup gitu aja. Sempet dongkol juga sih waktu sedang menggapai klimaks saat (maaf) separo keluar, ehh, tiba² ada yang tanpa mengetuk pintu, langsung membuka gitu aja. Keki banget, tau ga!

Untungnya jarak pintu dengan kloset duduknya deket, jadi begitu terdengar suara "krek!", tangan gw langsung dengan sigap menahan pintu biar ga kebuka, dan terbukti cara ini uda efektif banget.

Setelah selesai bongkar muat, gw pun keluar dari toilet itu tanpa rasa bersalah, justru dengan rasa lega. (terang aja lega...)

Selepas permasalahan toilet ini, gw pulang ke kost. Disana gw cerita sama Darul kalo uda 2x hampir di interrupt ama orang pas boker di toilet masjid.

Dia cuman ketawa aja, sambil bilang kalo gw goblok banget...

"Lha pancen ga ono kuncine, see" gw ga mau kalah.

"Lha koen ga ndelok ta? Nang gagang lawange ono pentulan cilik, iku penceten, ngko kekunci lawange!" sanggahnya.

"Emang iso?" tanyaku heran.

"Duh, yo iso to massss....ha ha ha..." pungkasnya sambil ketawa.

Hmm, kalo kupikir², emang se, gw ga pernah merhatiin hal itu, ada pentolan kecil di gagang pintu yang bulat itu.

Mungkin karena terlalu konsentrasi ama boker, jadi hal sepenting itu bisa kelawat. Kalo di inget² jadi senyum² sendiri gw.

Ya uda lah, lain kali gw liat apa emang bener bisa dikunci???

Bikin posting tentang toilet jadi ngingetin gw kalo pagi ini saya belum boker, he he he he he....




regards,

curnie da King Boker

Labels:

bikinan si penyu jam 09:45,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Monday, December 18, 2006
Internet, Begitu Anehkah Dirimu?
Jumat, 15 Desember 2006

Saya diajak pembimbing PSG untuk ke kantor Telkom di daerah Manyar-Surabaya. Katanya sih disuruh bantu-bantu, ada pelatihan internet gratis untuk sebuah SMP swasta.

Pukul 10.45 kami berangkat. Saya, Pak ketut dan Pak Sukasno. Saat itu Diska maupun Stephen tidak diajak, karena mereka lagi sibuk dengan kesibukannya masing² (baca=ngenet ama chatting).

Sampai di kantor Manyar, saya langsung ke ruangan display untuk speedy yang berisikan 10 buah PC. Sambil menunggu para peserta datang, saya dan Pak Sukasno men-setting ke-10 PC tersebut supaya dapat terkoneksi dengan internet melalui speedy.

15 menit kemudian dari ruang sebelah sudah terdengar riuh suara anak².

"Oh, pesertanya uda datang..." bisik saya dalam hati.

Total peserta sekitar 25 anak. Jika ditambah dengan guru, sekitar 30 orang. Karena PC untuk display hanya 10 buah, maka peserta dibagi menjadi 2 gelombang.

Gelombang pertama terdiri dari peserta laki-laki. Terus terang saya tidak terlalu tertarik dengan mereka. Terang saja, karena saya laki-laki tulen!

Di luar dugaan, mereka ternyata sama sekali buta tentang internet! Mereka saling bertanya, apa yang harus dilakukan pertama kali. Sambil mencoba browsing Google, Pak Ketut menjelaskan di layar display, mengenai bagan, dan semuanya tentang internet.

Karena mereka terlihat bingung sekali, akhirnya Pak Ketut berbicara,

"Kalau kalian mau tanya, silakan langsung tanya sama mas yang di pojokan itu ya, ga usah sungkan..." ujarnya sambil menunjuk ke arahku.

Alamak!

Wahh... Akhirnya hari itu saya jadi guru dadakan buat anak² ini. Yah, terus terang pengetahuan saya tentang internet cuma segitu² aja, tapi ada sedikit rasa aneh yang hinggap di benak saya pada waktu itu.

Waktu itu saya menjelaskan bahwa lewat internet, kita bisa mengetahui informasi dari seluruh dunia dalam hitungan detik. Saya ambil contoh untuk searching image, lewat Google.

Karena mereka terlihat agak suntuk karena tidak tahu harus ngapain, saya akhirnya ambil inisiatif untuk searching gambar salah satu tokoh terkenal WWE SmackDown! yaitu John Cena.

Wihh, bukan main senengnya mereka ketika satu persatu image John Cena muncul di layar monitor.

Sesaat itu saya berpikir,

Betapa beruntungnya saya, karena saat seumuran mereka, pengetahuan saya tentang komputer dan internet, sudah baik.

Betapa beruntungnya saya karena brsekolah di salah satu SMK dengan jurusan Informatika, dan saya mendapat pelajaran tentang Internet dan sebagainya.

Betapa beruntungnya saya, ketika PSG di Telkom, setiaphari mendapat akses internet gratis.

Dan saya merasa beruntung ketika saya sudah dapat mengajari anak SMP dengan pengetahuan saya yang selama ini saya dapat.

Sesuatu yang tiap hari saya hadapi, sesuatu yang sudah saya anggap begitu 'umum' dan sesuatu
yang sudah begitu bersahabat dengan saya, ternyata bagi sebagian besar orang, masih sama sekali merupakan barang asing.

Apakah memang kesenjangan teknologi sudah begitu hebatnya di Indonesia ini?

Hanya kita, sebagai orang Indonesia yang mampu menjawab.





regards,

curnie da Internet tutor

Labels:

bikinan si penyu jam 08:42,   terus yang nyumpahin ada 2 orang
Monday, December 11, 2006
My Slide Show


Labels:

bikinan si penyu jam 11:10,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Thursday, December 07, 2006
The Best Riding Way
Akhirnya aku bisa mengendarai lagi motorku tercinta, Shogun R 110 cc ...

Sumpah, ga ada yang bisa ngegantiin nih motor...

Saya dapat nih motor sekitar 3 tahun yang lalu saat saya masih duduk di bangku SMP. Pas saya masih culun²nya dulu. Sudah ratusan bahkan ribuan bokong cewe yang saya boceng pake motor berwarnah merah-hitam dengan striping ga jelas ini...he he he...

Nih motor yang nganter saya untuk pertama kali menginjakkan kaki di SMK yang saya tempati sekarang, waktu itu pas baru selesai ujian nasional untuk SMP, lagi nyari² SMK untuk saya tempati di kemudian hari.

Pengalamanku jatoh bareng nih motor uda ada sekitar >10x, sehingga nih motor kalo diteliti pasti akan ditemukan banyak sekali tanda bekas luka akibat sering jatoh... T_T

Waktu itu lagi asik²nya mao ke pantai Sendang Biru di Malang, jam 7 malem, niatnya seh pengin nginep di pantai sambil liat sunrise di pantai...

(padahal tu pantai selatan, entah dapat pikiran darimana kok bisa sampe ada sunrise di pantai selatan >_<) Pas ujan², jalan becek, gelap pula, pas di tikungan, ga sadar klo ada tikungan (merem kale!) uda gitu ada genangan air yg uda jadi lumpur (bukan lapindo) trus bikin jalan jadi licin banget! Singkat cerita 1 menit kemudian saya uda ada dalam posisi telentang di tengah jalan bersama Si Otong (panggilan sayang saya kepada motor saya) yang setia menindih kaki kanan saya beserta sandal jepit saya... Satu hal yang terlintas di benak saya saat itu, "Sandal jepitku pedhot opo gak iki??" Tanpa memperdulikan Si Otong dan luka² saya, saya langsung mengechek, apakah sandal saya masih utuh apa ndak. "Alhamdulilah...Sandalku masih utuh..." kata saya dalam hati sambil tersenyum. Eh? Kok malah nyeritain masalah sandal ketimbang motor??? Fyuhh... Uda kebiasaan kalo penulis amatiran kayak saya selalu aja melenceng dari bahasan awal. T_T Udah ah, ntar aja kalo lagi pengin nulis, saya posting lagi. Chao! regards, curnie da Otong's rider

Labels: ,

bikinan si penyu jam 09:12,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
kita orang :
Penyu
yang seger :
arsip :
links :