Home About Meeh Mai Vectors
Tuesday, November 21, 2006
Sepur Oh Sepur (2)
Pengalaman ini saya dapatkan ketika akan berangkat ke Surabaya dengan mengendarai sepur alias train alias kereta api, hehehe...

Kala itu saya berpikir, menumpang kereta tidak akan memakan biaya yang banyak, karena biaya untuk tiket kereta dari Malang ke Surabaya hampir separo dari biaya yang harus kita keluarkan jika naik bis.

Dan saya berpikir, jika naik kereta, saya akan dapat menghindari padatnya lalu lintas di daerah Porong Sidoarjo. (saya tidak perlu menjelaskan kenapa di daerah itu bisa terjadi kemacetan yang luar biasa)

Dengan bermodal 2 pikiran di atas, saya jadi yakin atas pilihan saya untuk berangkat ke Surabaya dengan menumpang kereta api.

Saya pun dengan semangat berangkat menuju stasiun bersama Vindi, Darul dan Satria.
(semangat dengan penuh harapan bisa kenalan dengan cewe di atas kereta)

Begitu sampai di stasiun KotaBaru Malang, sekitar pukul 18.00. Padahal waktu itu kereta yang menuju Surabaya dijadwalkan berangkat pukul 17.00 dari KotaBaru, dan nyatanya baru tiba pukul 18.15. (yang ini juga tidak perlu saya jelaskan mengapa)

Ah, saya pikir menunggu 1 atau 2 jam itu tidak apa², saya kira diperlukan sedikit pengorbanan untuk menggapai suatu kemenangan (kayak mau berangkat perang aja!).

Dan ternyata yang berpikiran sama seperti saya ada lebih dari 1500 orang!!!

Ini bisa saya lihat dari banyaknya orang yang menunggu datangnya sang Perayap Rel ini, begitu banyaknya (mungkin gara² itu hari Minggu) sampe² ada yang menggelar tikar, nunggu kereta sambil tidur²an gitu lah pokoknya...

Terbesit sedikit rasa kagum di hati saya waktu melihat hal itu...

Setelah sekitar 15 menit menunggu, saya mendengar suara mesin dan klakson panjang yang begitu familiar di telinga saya.

YA! Kereta telah tiba!

Saya dan teman² pun segera bersiap untuk menaiki kereta itu.

dan


"SIAAAL!!!"

Hanya 1 kata itu yang terbesit di hati saya waktu itu...

Ini karena saya melihat ke dalam kereta dan saking banyaknya penumpang, sampai saya sendiri lupa kalau yang saya lihat adalah kereta api!

Saya pikir itu adalah pasar tradisional yang sedang menggelar diskon besar²an!!!

RUUAAAAMEEEEE!!!!!!!!!

intinya :

  • Saya berdiri di dalam kereta selama sekitar 2 jam dan baru dapat duduk di daerah Porong.
  • Saya sama sekali tidak dapat melihat ada gadis di sekitar saya. Kebanyakan yang saya temui adalah cowok² dengan aksen Madura.
  • Karena tidak ada satupun gadis, maka tentu saja saya tidak dapat kenalan satu pun (hix...hix...hix...)

Aaaarrgghhh.....

Kala itu saya bertekad TIDAK AKAN PERNAH naik kereta pada hari Minggu!!!

Kenapa sih kalo berangkat dari Malang ke Surabaya saya selalu apes???


NEXT TIME NAEK MOTOR WAE LAAAHHH!!!!!!!!



regards,

curnie da train sucker

Labels:

bikinan si penyu jam 08:39,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Monday, November 20, 2006
Sepur Oh Sepur
Nih, sesuai janji saya di postingan yang tempo hari, saya akan menceritakan pengalaman saya saat pulang ke kampung halaman saya di Malang, naek kereta.

Sore itu, saat jarum jam digital menunjukkan pukul 17.00 (emang jam digital ada jarumnya ya?). Kami ber-7, (saya, Darul, Vindi, Satria, Tempe, Mas Farid beserta Istrinya) berangkat dari kos saya di daerah Ketintang menuju stasiun Wonokromo Surabaya. Karena jarak dari kos ke stasiun agak cukup lumayan jauh, maka kami sepakat men-carter becak untuk menuju stasiun.

Sialnya, hanya tersisa 2 becak di sekitar situ, jadi terpaksa 1 becak ditempati 3 orang, dan sialnya lagi saya kebagian tempat di tengah... (damn it!!) jadi orang-orang bisa dengan bebas melihat saya duduk dengan agak maksa dan mucuk di tengah... (T_T)

Sesampainya di stasiun, saya langsung mengalami apa yang diceritakan Iwan Fals di salah satu lagu-nya...

"Sampai stasiun kereta pukul setengah dua, duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga, kereta tiba pukul berapa..."
"Biasanya... Kereta terlambat 2 jam itu biasa..."

Kira² seperti itu liriknya.

Saya kira sudah menjadi rahasia umum, jika kereta api di Indonesia suka "memajukan" jam keberangkatannya, karena itu, jadilah saya menunggu sang Perayap Rel tiba di Wonokromo selama kurang lebih 1 jam...

Singkat cerita kami sudah ada di atas kereta, hanya saja, kami bertujuh sempat terpisah gerbong, karena pada saat naik tidak bersamaan. Saya, Darul dan Vindi berada di gerbong kedua dari belakang, kami duduk di seat yang berkapasitas 4 orang (jika ke arah Malang, seat sebelah kiri), saya duduk dengan Darul, dan Vindi bersama seorang gadis yang memakai jilbab.

Berbeda dengan perjalanan saya yang naik bis, kali ini saya duduk di dekat jendela, jadi saya bebas celingukan tanpa ada seseorang yang protes atau menghalangi.


Di bangku sebelah saya, yang berisi seat untuk 6 orang, ada 2 gadis yang sepintas kelihatan mirip, tapi setelah diteliti ternyata mereka kembar lho!! hehehe... kesempatan nih...

2 bangku di depan saya ada seorang cewek, yang kelihatannya punya keturunan Wong Fei Hung, karena kulitnya yang putih dan matanya yang relatif sipit. "Pemandangan yang indah!!" gumam saya dalam hati. Sesekali saya mencuri pandang kepadanya, dan tidak jarang mata kami saling bertemu selama sekitar 0,9234 detik. Kenapa hanya segitu detik? Karena saya sudah keduluan salah tingkah jika kami saling berpandangan (shit!).

Sebagai permulaan kami ngobrol sedikit dengan gadis berjilbab di samping Vindi. Tapi sebaiknya tidak saya kutip, karena tidak ada hal yang menarik dari diri mbak ini.

15 menit kemudian, ada seorang laki-laki, yang terus terang saya gak kenal, tapi mbak berjilbab ini kenal. Terbukti si mbak ini langsung memanggil si mas tadi. Dan merekapun saling ngobrol (dengan kondisi pada saat itu kami bertiga masih ada di situ). Mereka kelihatannya teman akrab, ini bisa saya lihat dari cara bicara dan tingkah mbak ini yang (maaf) menunjukkan aselinya. Saya sempat melihat Vindi (yang ada di sebelahnya) melirik² si mbak, tanda heran akan tingkahnya. Saya hanya tersenyum melihat Vindi seperti itu.

Beralih dari mbak ini, saya kembali mencuri pandang ke cucu Wong Fei Hung tadi, wih, kali ini dia tidur dengan posisi kepala menghadap ke atas, sehingga kelihatan jelas leher putihnya. Melihat leher seperti itu, saya yakin gak akan ada drakula yang nolak untuk mencucup darahnya, hehehe...

Tapi tak lama kemudian si Putri Huan Zhu itu terbangun dan (lagi-lagi) memergoki saya sedang memandanginya... Spontan saya langsung mengalihkan pandangan ke luar jendela kereta, dengan jantung berdegup kencang, pastinya.

"sialan!" umpat saya dalam hati.

Sambil menunggu situasi tenang, saya ngobrol² dengan Darul, dan juga Vindi. Tapi saya merasa suara kami bertiga masih kalah oleh suara mbak di samping Vindi ini, dia masih ngobrol dengan temannya tadi.

Sekitar 5 menit tertahan di posisi itu, tiba² teman mbak berjilbab ini mengajak si mbak untuk pindah ke kursi yang masih kosong, dengan harapan agar bisa ngobrol dengan nyaman.
Si mbak itu setuju dan singkatnya mereka sudah tak nampak lagi dari hadapan saya.


"habis gelap terbitlah terang" kata saya dalam hati, lega.

Tapi kali ini, Satria, yang sebenarnya sejak tadi mengajak kami untuk pindah gerbong, tiba² datang dan duduk di samping Vindi.

"gelap lagi nih..." ujar saya (lagi² dalam hati).

Lalu Satria mengeluarkan bungkusan kotak bertuliskan blAck capucino, Vindi-pun dengan sigap mengeluarkan korek api berwarna hijau.

Singkatnya, Saya, Vindi dan Satria sudah menyelipkan rokok di mulut masing². Hanya Darul yang tidak (dasar cemen loe!).

Asap-pun mengepul dari mulut kami bertiga, Darul kelihatan menolak pemberian kami yang berupa asap itu. Setelah saya amati, 2 cewek kembar di sebelah Darul juga kelihatan tidak suka dengan keadaan ini.

"kasihan" gumam saya dalam hati. (bukan untuk Darul, tentunya)

Saya mempercepat sedotan saya, sehingga rokok saya dapat cepat habis. (sekali lagi BUKAN karena Darul!)

Sepanjang perjalanan, kami selalu guyon, menanggapi hal² yang sebenarnya gak penting menjadi layak untuk ditertawakan.

Vindi yang dari tadi diam aja akhirnya angkat bicara kepada 2 cewek kembar itu, dia bertanya "mau kemana mbak?" dan dengan ramah salah satu dari mereke menjawab "Lawang".

Melihat Vindi yang sudah memberanikan diri seperti itu, saya jadi ingin juga berkenalan, Seperti lagu-nya Bondan Prakoso feat. Fade2Black yang berjudul 'Siapa Dia'

"Tangan, segera kuayunkan ke depan..."
"Dia ngerespon, sip! Akhirnya kita kenalan..."

Kira² hal seperti di atas yang saya lakukan, tapi yang bikin keki nih, si brengsek Satria malah ngetawain saya dengan keras. BAJINGAN!. Selama sekitar 1,9847 detik saya sempat tengsin, tapi saya akhirnya cuek karena si mbak yang tadi menjawab pertanyaan Vindi menyambut tangan saya untuk berjabat. "Agung" kata saya, dan si mbak pun menjawab "Vian, dan ini Vivian" sambil memperkenalkan saudaranya yang duduk di sebelahnya.

Tapi sialnya, perkenalan itu saya lakukan tepat sebelum mereka turun di stasiun Lawang, sehingga saya tidak sempat memperoleh nomor HP si Vian maupun Vivian...

Pokoknya saya senang sudah dapat kenalan di atas kereta api dalam perjalanan pulang ke Malang.

Next Time, Minta Nomor HaPe Dunk!!!!


regards,

curnie da train hijacker

Labels:

bikinan si penyu jam 16:14,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Wednesday, November 15, 2006
Perjalanan Menuju Surabaya
Beberapa hari yang lalu, saya menuju Surabaya naik Bis, lho! (pasti ada yang bilang "apanya yang aneh?")
Justru itu yang aneh!!

Biasanya saya berangkat dari rumah saya di Malang menuju kos saya di Surabaya dengan mengendarai Shogun R kesayangan saya kok, jadi perjalanan kali ini merupakan satu hal yang menurut saya cukup aneh.

Ada beberapa pengalaman lucu dalam perjalanan sekitar 3 jam (kalo naek motor seh, cukup 1,5 jam aja!) dari terminal Arjosari Malang menuju Terminal Purabaya Surabaya. Begitu naik bis, dari pintu sebelah kiri depan saya melihat ada 2 orang cewe (yang kira² sebaya dengan saya) yang duduk di bangku 3 kursi, saya langsung ambil inisiatif untuk duduk dengan mereka, saya pikir, lumayan lah kalo bisa kenalan sama mereka, bisa jadi kenangan indah dalam bis ini, apalagi bangku² sekitarnya sudah penuh.

Tapi baru saja saya melangkah menuju 2 cewek itu, seorang anak kecil kira² 8 tahun-an berlari dari arah pintu belakan dan tanpa permisi langsung duduk dengan nyaman di salah satu kursi di sebelah cewek tadi.

"sialan!", umpat saya dalam hati, gagal sudah misi kenalan sama cewe dalam bis...

Mata saya langsung dengan cepat mencari bangku lain yang masih kosong, yak! tepat di depan 2 cewek tadi (dan seorang anak kecil yang gak tau aturan) ada 1 bangku yang masih kosong. Sudah saya putuskan untuk duduk di situ.

Ternyata, yang duduk di samping kanan saya adalah seorang anggota TNI AL berseragam lengkap dengan senjata berupa pisau menempel di ikat pinggang bagian kiri, kumisan pula!

Sumpah, kalo boleh milih, saya lebih senang kalo saya bisa keluar dari bis itu dan ganti dengan bis yang lain!

Tapi saya tidak punya pilihan lain selain bertahan...

15 menit kemudian, roda bis mulai bergerak, menuju keluar terminal Arjosari dan segera meluncur ke Surabaya.

Karena pemandangan dari kaca bis terhalang oleh badan pak tentara yang gempal ini, terpaksa saya hanya celingukan dan tolah-toleh mwlihat pemandangan dalam bus.

Sempat terdengar suara 2 cewe di belakang saya ngobrol sama anak tadi "Adek sendirian aja ya?",tanya salah satu dari mereka. "enggak mbak, sama temen saya berdua" jawab anak itu, "waah, berani sekali ya?" timpal cewek satunya.

Dalam hati saya membayangkan kalau saya posisinya duduk di bangku anak itu, dan saya ditanyai "sendirian aja, mas?"
saya pasti jawab "iya mbak"
dan cewek satunya pasti akan menimpali "waaah...berani banget mas ini?"

he he he he he he...

Tau ah, mungkin bukan rejeki saya bisa duduk di samping seorang cewe dalam bis, tapi saya cukup ersyukur bisa sampai di Surabaya dengan selamat.

Minggu ini rencananya saya akan balik ke Malang naik kereta api, tunggu aja postingan yang berisi pengalaman saya ber-kereta api-ria menuju Malang.



regards,

curnie da bus tracker

Labels:

bikinan si penyu jam 15:47,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Tuesday, November 14, 2006
Masturbation, Is It a Crime?
Yo! Ketemu lagi ama postingan aneh dari kurniaku.blogspot.com

He he he, dari judul di atas, saya yakin Anda sekalian akan berpikir yang enggak², (padahal emang sengaja biar menarik perhatian pembaca aja, hehehe). EITS, TAPI JANGAN DITUTUP DULU DONK!

Emang topik yang saya angkat kali ini agak dewasa, tapi saya cuman mau berbagi pandangan kepada Anda sekalian, terhadap sesuatu yang biasa kita anggap tabu untuk dibicarakan, menjadi hal yang layak untuk di perdebatkan... (kaya pernah denger kata² barusan...)

Masturbasi, atau onani, atau coli, atau apalah nama bekennya, merupakan kegiatan "solo karier" seseorang (baik yang masih single maupun yang sudah berkeluarga, tetapi seringnya dilakukan oleh mereka yang masih single) yang dilanda libido tinggi dan dia menyalurkannya dalam berbagai kegiatan yang dapat mendatangkan kepuasan bagi dirinya sendiri. Fenomena tingginya libido dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti :

~ Nonton BF alias Film Bisu (lha wong isinya "ah~uh" doang)
~
Liat lawan jenis (atau sesama jenis bagi mereka yang punya hobi seperti itu) yang sexy
~ Ada rangsangan dari dalam otak, alias pikiran ngeres
~ Faktor gen atawa keturunan

Mereka yang sudah terlanjur mendapat anugerah berupa libido yang tinggi, pasti ingin menyalurkan libidonya dengan berbagai cara (bener ga?), kalo mereka yang lagi rajin, dengan olah raga seperti senam, sepak bola, jogging, atau bisa juga dengan bekerja keras, dsb.

Tapi bagi mereka yang lagi males capek² olahraga, bisa melakukan olahraga kecil berupa "senam jari" alias masturbasi alias onani alias coli itu tadi.... Sekarang yang diperdebatkan, apakah masturbasi merupakan tindakan kriminal?

Saya sudah tanyakan ke rekan² saya yang berpengalaman di bidangnya (professional, gitchu...) dan kebanyakan dari mereka menjawab dengan jawaban yang mengejutkan saya, dengan tegas mereka jawab "Ya enggak lahhh!!!" Setelah saya tanya lagi kenapa mereka bisa menjawab seperti itu? Dengan mantab mereka menjawab "Daripada kita merkosa cewek, hayo?"

Lagi-lagi jawaban mereka membuat saya terkejut. Saya lantas termenung, memang sih, ada benarnya perkataan mereka, jika dilihat dari segi hukum, tidak ada UU di negara kita mengenai larangan bagi warga negaranya untuk melakukan masturbasi, tapi jika kita memandang dari kacamata agama, masturbasi dapat dikategorikan sebagai zina tangan, (saya sih sedikit tidak paham mengenai perihal zina tangan ini) dan di kategorikan sebagai dosa, (seusai masturbasi, kita sudah dikategorikan sebagai orang ber-hadas besar dan diwajibkan untuk mandi jinabat), tapi saya jadi berpikir lagi, ukuran dosanya besar mana antara masturbasi dengan dosa jika kita berzina dengan cewek (bagi yang masih single)? Pasti lebih besar dosa untuk berzina kan?

Bagi mereka yang sudah tidak 'tahan' untuk menyalurkan libidonya, masturbasi-lah jalan satu²nya...Tetapi menurut riset yang saya lakukan pada beberapa rekan, setelah ber-masturbasi-ria, mereka merasa bersalah pada diri mereka sendiri, ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagi saya, memang kenapa kok bisa sampai merasa bersalah? Mungkin di dalam hati mereka, mereka sebenarnya tidak ingin melakukan perbuatan itu, tapi mau diapakan lagi, hayo? Wong uda terlanjur mancur 'itu'nya? hehehe.

Semoga saja saya dalam waktu dekat ini mendapat jawaban dari pertanyaan saya selama ini, Boleh gak sih kita masturbasi?

regards,

curnie da confuse

Labels: ,

bikinan si penyu jam 12:44,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
Monday, November 06, 2006
Blog Pertama Seorang Perjaka
Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama² saya ucapkan jutaan terima kasih bagi Anda yang masih aja sempet²nya ngunjungin blog saya ini, heran deh, masih aja ya yang suka ngebuang waktunya buat ngeliat hal gak jelas macam blog ini...

EH, TAPI JANGAN DITUTUP DULU DONK!!!!

Serius nih :
Meninjau judul daripada posting ini yaitu "Blog Pertama Seorang
Perjaka", mungkin ada beberapa orang yang menganggap judul ini sebagai guyon atau usaapan jempol yang ga penting...

Coba kita urai satu persatu setiap kata pada judul ini...
  • Blog, sebuah ruangan pribadi seseorang yang ikut ndompleng pada website lain.
  • Pertama, kata keterangan yang berarti nomor wahid, kesatu.
  • Seorang, kata keterangan yang berarti satu orang, atau seseorang.
  • Perjaka, ???????????????????????????????????????????????????????????
Nah... Kenapa pada kata 'perjaka' saya beri tandatanya sebanyak 59 buah? (itung aja sendiri kalo ga percaya)
Ketika saya tuliskan kata
perjaka, saya jadi agak berfikir (biasanya sih males mikir) sebenarnya arti sebenarnya dari perjaka itu apa???.

Menurut pendapat beberapa temen,
perjaka merupakan keadaan dimana seorang pria yang sudah-maupun belum-dewasa, yang belum pernah sekalipun dalam hidupnya melakukan hubungan badan dengan lawan jenis-maupun sesama jenis-baik sengaja maupun tidak.

Benarkah arti dari '
perjaka' adalah seperti itu???

Di satu sisi, pada kaum Hawa, kata '
perawan' yang ditunjukkan kepada seorang wanita
sering kita asumsikan sebagai cewek berumur sekitar 15-27 tahun (pokoknya masih asoy ting-ting laaah). Padahal jika memandang melalui kacamata medis, kondisi '
perawan' pada wanita bisa dilihat dari sobek-tidaknya selaput dara, baik disebabkan karena hubungan badan maupun karena kecelakaan. Jadi, pada wanita, 'perawan' dijadikan identitas 'segar'-tidaknya
seorang wanita itu.

Jadi, pada wanita, '
perawan' adalah indikator status si wanita itu sendiri.

Kembali ke pria, apakah '
perjaka' dapat dijadikan sebakai indikator seperti halnya pada wanita??? Kalau iya, apa yang menunjukkan kepada kita perbedaan antara pria yang perjaka atau yang sudah tidak perjaka??

Jadi sebenarnya apa arti dari '
perjaka'???

Saya mohon pendapat dari Anda sekalian,


Regards,

curnie

Labels: ,

bikinan si penyu jam 09:22,   terus yang nyumpahin ada 0 orang
kita orang :
Penyu
yang seger :
arsip :
links :